3 Tahun 7 Bulan. Bagas Al Fajri Menjadi Lulusan Tercepat Sasing UAD Angkatan 2019
Semester Genap di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) baru berjalan sekitar 2 bulan terhitung sejak tanggal 13 Maret 2023. Namun, mahasiswa Prodi Sastra Inggris yang kini duduk di semester 8 Bagas Al Fajri telah menyelesaikan sidangnya dan tercatat sebagai lulusan pertama di Prodi Sastra Inggris dari Angkatan 2019 dengan masa studi 3 tahun 7 bulan.
Bagas berhasil lulus tanpa mengerjakan skripsi. Ia menulis artikel ilmiah berjudul “Sad Culture: An Analysis on the US‘ Mental Health Issues as Expressed in Social Media“ diterbitkan di Jurnal Rubikon Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memiliki peringkat jurnal Sinta 4. Fakta menariknya, artikel tersebut dikerjakan hanya dalam waktu 3 pekan.

Bagas Al Fajri. Lulusan tercepat Sasing UAD 2019
Meskipun terlihat mudah, namun ternyata perjalanan mahasiswa yang berasal dari Riau ini tidak segampang itu. Bagas berjuang bersama timnya untuk tembus PIMNAS 2021 selama 7 bulan dari bulan Februari 2021 hingga Oktober 2021.
Perjuangan yang tentunya tidak sia-sia karena Bagas dan tim berhasil lolos ke PIMNAS 2021 sekaligus menjadi perwakilan Prodi Sastra Inggris pertama yang berhasil lolos ke PIMNAS tahun 2021.
Bagas berpesan kepada teman-teman Sastra Inggris UAD terutama mahasiswa baru agar jangan menyiakan waktu yang ada, karena 4 tahun masa studi di jenjang S1 akan sangat terasa cepat dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Tidak hanya berfokus dalam bidang pendidikan, Bagas juga fokus dalam hal pengembangan diri dan juga minat bakat dengan menjadi Kepala departemen PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa) di BEM FSBK UAD periode 2021/2022 dan juga menjadi ketua UKM basket UAD.
“Kuncinya ada di manajemen waktu yang baik, jadi tidak hanya fokus dalam suatu bidang dan melupakan bidang yang lainnya. Jadi setiap aspek harus bisa berjalan beriringan“ ujar Bagas.
Dalam menempuh segala susah dan senangnya dunia perkuliahan tentunya tidak selalu mulus. Ada saja rintangan yang datang terkhusunya dari diri sendiri ketika sudah berada di titik capek dan jenuh. “Namun motivasi akan tujuan yang ingin dicapai dan untuk masa depan yang cerah ketika sedang berada dalam titik terendah itu lah yang menjadi pendorong untuk bangkit dan tidak menyerah“ tambah Kak Bagas.
Saat ini, Bagas sedang mempersiapkan diri untuk mengambil tes IELTS dan bersiap untuk melanjutkan studi magister (S2) dengan tujuan kampus di luar negeri.