Menggali Potensi Diri Melalui Creative Writing di Era Digital: Talkshow Chil Universitas Ahmad Dahlan
Written by Desti Nurwahidah
Mata kuliah Creative Writing bekerjasama dengan divisi Sosial Media Program Studi Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan acara TalkShow CHIL (Crafting Hues, Imaginations, and Literary) pada hari Selasa, tanggal 2 Juli 2024. Sebanyak 150 peserta dari berbagai kalangan turut memeriahkan acara TalkShow CHIL. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Ampitarium Kampus 4 UAD.
Dengan mengusung tema “A Journey of Self-Discovery Through Creative Writing and Media Social Utilization in The Digital Era,” kegiatan ini bertujuan untuk membantu teman-teman dalam menulis karya fiksi dan mengeksplorasi dunia creative writing dalam era digital. Setelah sambutan dari Ketua Pelaksana dan Ketua Program Studi Sastra Inggris, acara dilanjutkan dengan pengumuman 5 Karya Fiksi Cerita Pendek. Kelima mahasiswa yang berhasil meraih penghargaan sebagai cerita pendek yaitu Devitriani, Junianto, Abdee, Raka, dan Tegar.
TalkShow CHIL mengundang Intan Elok Okti Wardani, M.Pd., atau akrab disapa Inel yang merupakan Penulis dan Travel Writers sebagai narasumber pertama, dan Narasumber kedua yaitu Kamila Salsabela, S.Ikom., M.A., yang merupakan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. Keduanya mengupas isu tentang literasi yang ada di Indonesia.
BuInel memulai pembahasan dengan mengangkat isu rendahnya tingkat literasi di Indonesia yang disebabkan karena generasi sekarang lebih memilih untuk menonton live di TikTok maupun Instagram. Kemudian dilanjutkan dengan membahas tentang literasi kecakapan hidup yang meliputi transformasi literasi era digital, kurangnya literasi santun dalam bermedia, teknologi yang mempengaruhi literasi membaca dan menulis, serta literasi sebagai sumber finansial.
Beliau menjelaskan bahwasannya perkembangan teknologi informasi, memberikan dampak yang signifikan dan menuntut transformasional dalam literasi. Hal ini juga mendorong kesadaran budaya literasi dan sinergi literasi di-improve dengan perkembangan digital. Tak hanya itu, teknologi juga melibatkan literasi menjadi inti sumber keberhasilan dari profesi penulis. Ibu Inel membagi writerpreneur menjadi 4 macam, yaitu Lifestyle Writing, Script Writing, Travel Writing, dan Children Story. Masing-masing memiliki fokus berbeda mengenai apa yang akan mereka tulis.
Setelah membahas mengenai writerpreneur dan macam-macam tipe menulis, Bu Inel mengupas lagi mengenai finansial literasi digital. Finansial Literasi digital terbagi menjadi dua, yaitu Travel Writers dan Script Writers & Videographer. Beliau membahas suka duka sebagai penulis dari kedua hal tersebut serta menjabarkan range gaji atau harga yang bisa didapatkan sebagai penulis. Terakhir, Ibu Inel membahas mengenai Crafting Hues, yang berperan penting dalam proses pengembangan creative writing. Crafting Hues juga mendorong imajinasi berpikir kreatif dan inovatif.
Pemateri kedua, Bu Kamila, membahas mengenai media social utilization for creative writing. Beberapa hal yang dibahas oleh Ibu Kamila meliputi pentingnya media sosial dalam era digital, 5 platforms untuk menulis, Self-Published vs. Traditional Authors, macam-macam creative writing di media sosial, dan bagaimana cara kita menghasilkan uang dengan menulis artikel. Beliau menjelaskan beberapa platforms yang bisa digunakan oleh penulis diantaranya yaitu Medium, Simily, Vocal, Scripted dan textbroker.
BuKamila membahas platforms tersebut dengan memaparkan apa-apa saja yang perlu kita ketahui dari platforms tersebut seperti bagaimana cara untuk apply, apakah membutuhkan portofolio, dan cara menghasilkan uang melalui platforms tersebut. Bu Kamila melanjutkan pembahasannya dengan materi selanjutnya yaitu mengenai Pro dan Contra dari Self-Published vs. Traditional Authors. Type of Creative Writing on Social media terbagi menjadi Fiksi, Non-Fiksi, Poetry, Content Writing, Advertorial dan Scenario.
Nah, bagaimana cara kita menghasilkan uang dari menulis? Bu Kamila menjawab dengan membagikan beberapa tahapannya. Mulai dari mengunggah artikel online, membuat portofolio khusus, hingga mengoptimalkan untuk menghasilkan uang.
Talkshow dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari audience ke pemateri dan begitupun sebaliknya. Setelah sesi tanya jawab berakhir, MC mengambil alih acara dan berpamitan. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama pemateri dan panitia TalkShow.