Cerita Mahasiswa Sastra Inggris UAD Mengikuti Student Exchange Program di Malaysia
IISMA merupakan program beasiswa pertukaran pelajar yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada mahasiswa Indonesia selama satu semester atau sekitar 16 pekan. Sedangkan AIMS cakupannya lebih luas yaitu ASEAN.
IISMA ditahun 2023 terbagi menjadi dua kategori, yang pertama fully funding yang mana dibiayain secara keseluruhan mulai dari biaya hidup, tiket pesawat, biaya kulah, dan lain-lain. Yang kedua co–funding atau yang hanya dibiayai beberapa komponen seperti tiket pesawat dan biaya kuliah. Sedangkan AIMS, beberapa komponen yang dibiayai seperti uang tiket, biaya membuat visa, biaya kuliah, dan biaya hidup seperti biaya asrama dan uang makan.

Nailana Amirah Fahlevi peraih beasiswa Student Exchange AIMS
Pertukaran pelajar atau student exchange menjadi salah satu bentuk kegiatan dari 8 (delapan) kegiatan MBKM, yakni Magang/Praktik Kerja, KKN Tematik, Studi/Proyek Independen, Kegiatan Wirausaha, Proyek Kemanusiaan, Penelitia/Riset, Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, Magang, dan Pertukaran Pelajar.
Dalam kesempatan kali ini, tim humas Prodi Sastra Inggris UAD berkesempatan untuk melaukan live Instagram bersama Abelya dan Nailana.”Targetnya dari awal kuliah untuk exchange, makanya saya ambil kuliah prodi Sasing karena disana pasti besar peluangnya untuk exchange“ ujar Naila.
Selama berada di Malaysia, Abelya dan Naila tinggal di asrama mahasiswa internasional yang disediakan oleh kampus masing-masing. Ada beberapa pengalaman baru yang ditemukan selama berkuliah di Malaysia yang tidak ditemukan di Universitas Ahmad Dahlan. Yang pertama kegiatan belajar dan mengajar disana menggunakan full berbahasa Inggris, dan ketika kelas sendiri di Universiti Sains Malaysia (USM) dalam satu kelas bisa mencapai 370 orang.

Abelya Firdana Putri peraih beasiswa Student Exchange IISMA
Naila juga menceritakan bahwa sistem belajar di UiTM sendiri sedikit berbeda yang mana dosen bisa menginformasikan besok presentasi hanya dengan satu hari persiapan, sehingga mahasiswa disana terbiasa dengan ritme belajar yang cepat.
Abelya dan Naila berpesan kepada teman-teman mahasiswa Sastra Inggris UAD untuk mencari motivasi sekecil apapun itu untuk bisa merasakan pengalaman mengikuti program pertukaran pelajar di luar negeri.